Tanjak juga dikenali sebagai destar, bulang hulu, Tengkolok dan setangan kepala, merupakan sejenis alas kepala tradisional Melayu yang dipakai oleh golongan lelaki. Tanjak ini dibuat dengan menggunakan kain songket atau kain tenun panjang yang dilipat-lipat dan diikat dalam gaya (solek) yang tertentu. Pada zaman sekarang, tanjak lebih banyak dipakai dalam acara-acara yang kental adat istiadat, seperti resepsi pernikahan pada masyarakat melayu yang kenakan oleh pengantin laki-laki. Namun misalnya oleh kerabat Raja ataupun Sultan dan para hadirin dalam majelis istiadat kerajaan, dan oleh pengantin lelaki ketika dalam majelis perkahwinan.
Tanjak ini berawal pada zaman Kesultanan Melayu Melaka. Sebelum zaman itu, sudah menjadi kewajiban rakyat jelata untuk menutup kepala atau mengikat rambut panjang supaya kelihatan kemas atau rapi ketika menghadap Raja. Masyarakat Melayu Melaka mendapat ikhtiar untuk menggunakan kain panjang berbentuk segi empat untuk dilipat-lipat dan diikat menjadi sejenis alas kepala yang rapi untuk dipakai dalam urusan resmi. Seiring berjalanya waktu Ikatan kain ini lama-kelamaan makin lama makin cantik mengikut perkembangan zaman, tanjak ini banyak dimodifikasi atau diubah suai mengikut selera pemakainya.
Namun tanjak ini walaupun sudah di modifikasi, akan tetapi teknik melipatnya harus sesuai dengan sebagaimana mestinya. Tanjak ini hanya boleh di gunakan oleh kaum laki-laki, seperti selayaknya Kopiah/songkok yang hanya di gunakan oleh laki-laki.
Begitu banyaknya bentuk tanjak ini mengikuti perkembangan zaman, namun ada tanjak yang cukup umum dan populer di masyarakat melayu seperti tanjak Suluk/solok Timbo berasal dari negeri sembilan. Dipakai oleh pegawai atau petinggi kerajaan. Tanjak yang satu ini sangat banyak peminatnya pada masyarakat melayu khususnya masyarakat melayu Dumai-Riau.
Berdasarkan Tanjak ini dasar utamanya ada dua yaitu pertama Dilipat dan Kedua Disimpul. Tidak seperti membuat baju dipotong pola lalu di jahit satu persatu bagianya sehingga terbentuk sebuah baju. Dari selembar kain segi 4 (1 meter), di lipat menjadi bujur sangkar, atau di bagi 2 menjadi segi tiga kemudian barulah digunakan seni melipat dan menyimpul sehingga jadi sebuah tanjak.
Susun 4 lipat palas yg mengarah ke bawah, khusus solok timbo menandakan pegawai kerajaan kalau atau rakyat biasa. Lipat “bunting menantu”, di depan lawi atau lambaian ibu, simpul belakang bernama “ketupat palas”.
Lipatan “bunting menantu” inilah yang membuat bagian depan depan tanjak terlihat mengembung ke depan layaknya seperti orang “hamil”.
Ada juga Azaz lipat tanjak “Dendam tak sudah” tanjak ini biasa khusus hanya di pakai oleh Sultan. Perbedaan hanya terletak pada arah lawi dan lipatnya terdapat 7 jenjang. Tanjak sultan mengarah ke kanan sedangkan “Solok Timbo” mengarah ke kiri yang biasa Digunakan pada perhelatan resmi seperti pernikahan dan acara adat lainya.
Cara pemakaian tanjak yang benar dengan jarak 2 jari di atas alis kita dan memposisikan Simpul ketupat palas harus berada diatas telinga kanan kemudian lawinya otomatis akan mengarah ke kiri sampai ke bagian belakang kepala.
Dalam budaya nusantara sangat banyak pakaian adat yang menggunakan ikat atau penutup kepala pada pakaian prianya. Seperti Suku Jawa dengan “Blangkon”. Lalu pada suku sunda biasa disebut “Toopong, sudeng atau iket”. Begitu juga pada masyarakat bali. Pada suku sasak di lombok juga mengenal ikat kepala ini dengan nama ” capuk “. Begitu juga dengan suku baduy yang sering kita lihat juga menggunakan ikat kepala sejenisnya.
Tanjak ini membuktikan identitas suatu budaya, begitu banyak suku di nusantara ini menggunakanya dengan bentuk dan nama yang berbeda beda. Itu semua untuk menunjukan identitas budaya dan adat mereka sendiri. Sebagai warga negara yang berbangsa dan berbudaya, mari kita lestarikan Tanjak ini dengan menunjukan pembuatan dan penggunaan tanjak yang benar sesuai kaidah budaya serta adat-istiadat kita masing-masing.
Orang melayu ni kalau tak bepantun macam ada yang kurang rasanya. izinkanlah saye sedikit bepantun.
Sejak petang langit mengimbau..
Pesona kalbu awan berarak..
Tanjak Solok Timbo sangat memukau..
Berwarna Hitam dan juga perak.
Lantai ditebuk terkena duri..
Berhari membina lesu pulak..
Dipakai Datuk pesona negeri.
Seri warna Hitam dan perak.
Lumut Perak Abang dah Dekat..
Impian Mekar Mari Disemai..
Disebut Tanjak Untuk Pengikat..
Pakaian pembesar Negeri Dumai.
Simpul lipat Si Kain Songket..
Dibawa Datang Negeri Seberang..
Walau Mate Cik Adik Nampak Sepet..
Kau Tetap Juga Yang Ku Sayang.
Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, sekian terimakasih.Narasumber : Syahrul Afandi
Nah, baru mau bilang, tanjak itu semacam blangkonnya Jawa, ya. Keren banget sih model lipat2nya. Jadi kepengen bisa bikinnya 🙂
LikeLiked by 1 person
Jadi pengen belajar melipat tanjak juga 😅😅
LikeLiked by 1 person
Gw juga lg belajar2 melipat tanjak. Banyak skrg yg bikin tanjak tidak murni dgn azaz melipat dan menyimpul. Jd lgsung di jahit aja
LikeLike
jadi inget belajar ngelipat penutup kepala ini memang pas lagi ngetrip ke baduy. Makasih bg tengku infonya.
LikeLike
Btul, dr padang juga ada tuh. Lupa gw namanyaaa ca
LikeLiked by 1 person
iya bg, kalo di padang namanya deta. 😂😂😂
LikeLiked by 1 person
Ca. Yg dr padang namnya “saluak” kah ??
LikeLike
Iya tapi itu buat cewek bang
LikeLike
Sering liat kalo ada saudara di kampung nikahan, make iket kepala ini (tanjak) . Izinkan saya berbalas pantun.
Ikan tenggiri di tangkap budak
Dimasak gulai rasanya sepat
Elok nian melihat tanjak
Bikin hati jadi terpikat
LikeLiked by 1 person
Bukan maennn 😂😂😂
LikeLike
Sedaaaapp
LikeLike
Wah lengkap penjelasannya, dari sejarah sampe cara makenya jg dijelasin. Hehe.
LikeLiked by 1 person
Baru tahu kalau lipatan tanjak yang tujuh lipat cuma dipakai sultan…
Kalau urusan adat memang selalu ada makna dibalik setiap ketentuan…
LikeLiked by 1 person
Namun bbrp sultan ada juga yg memakai menggunakan lipat “susun sirih 4 tingkat” mengarah ke atas pada tanjak “Dendam tak sudah”. Dapat di lihat langsung di uang 1 ringgit malaysia 😊
LikeLike
Coraknya sangat mencirikan kebudayaan melayu. Kelihatannya enak dipakai 😀
Tapi kenapa saat saya ke Palembang dan dijamu dengan tarian adat, saya tak menjumpai lelaki yang memakai tanjak ya?
LikeLiked by 1 person
Maaf bro 😂. Harusnya palembang dan riau itu ga jauh beda bentuk pakaian adatnya. Tetap sama sama menggunakan tanjak. Mungkin di palembang penggunaan tanjak tidak seperti di riau. Di riau skrg ini lg gencar gencarnya para seniman dan pemuka adat mempromosikan Tanjak sebagai bentuk identitas melayu riau yang sebelumnya sempat hilang2 timbul.
Di Dumai, walau kita sekedar jd tamu di acara pernikahan pun ada yg bangga menggunakan Tanjak. Apalagi pihak keluarga yg menikah. Seperti acara MTQ Provinsi Riau yg skrg lg terselenggara di Dumai. Para tamu semuanya memakai Tanjak dan baju melayu yg dr dlu sudah indentik seperti baju gamis atau koko.
Kalau penari yg ada laki lakinya biasanya pasti memakai tanjak.
LikeLike
Tanjak nya sangat berkarakter..
Apalagi dipakai para pria melayu. Makanya pria melayu tampan-tampan pakai Tanjak.
LikeLike
Uhuk uhuk uhuk 😂😂😂😂 kite orang memang kacak kacak
LikeLike
Kacak itu cakep ya ?? Hahha iya bnr sih
LikeLike
😂😂😂😂😆
LikeLike
Bang Tengku, minggu depan saya ke Duri. Ada rekomendasi tempat untuk menggunajan Tanjak lengkap dengan baju nya?
LikeLike
Langsung ke dumai aja. Skrg lg di selenggarakan MTQ. Di panggung MTQ cakep tu buat foto2 pake tanjak dan baju melayu 😂
LikeLike
Kok gue jadi ke inget sama Malin Kundang ya wkwkwkwk
LikeLike
Hahaha bener malin kundang juga pake namanya deta ( sumber : caca ) 😂😂😂
LikeLike
Negeri ku memang kaya dengan budaya..
Tanjak pun beraneka jenis dengan filosofi nya masing masing..
Semakin mengenal semakin cinta dan bangga dengan Indonesia..
Sharing yang sangat bagus
LikeLiked by 1 person
Wah tengku, makasi banyak loh postingannya makin memperkaya pengetahuan ttg budaya melayu.
Tanjak konsisten ya cara melipatnya, walau makin cantik..
Setiap kebetulan baca postingan Tengku itu ga lain dr Melayu. Kerenn!!
LikeLike
Mau nulis ttg ngetrip. Gw nya ga ada kemana mana skrg. Jdnya ambil ttg kearifan lokal aja
LikeLike
Udh menetap di dumai ku?
LikeLike
Iyaaa uda netap di Dumai nih 😥 sedih tp juga senang 🤗
LikeLike
Iya ku, lbh sering sama keluarga bahagianya yaa 😄
LikeLike
Budaya Indonesia begitu kaya…
LikeLike
Noted dapet pengetahuan baru. Tks infonya
LikeLike
Nice info, Mas Tengku. Jadi tau tentang aksesoris kepala khas Melayu.
LikeLike
Next gw angkat ttg aksesosris khas melayu untuk yg perempuanya.😁
LikeLike
jawab dong ams jawaban saya
LikeLike
Menarik… Karena ternyata ini ada supaya orang terlihat rapi di depan sultan
LikeLiked by 1 person
Tanjak Dendam Tak Sudah! Seperti nama danau di Lampung. Unik ya. Hahaha…
LikeLike
Wahh ada yaa nama seperti itu di lampung. Kalau mau lihat tanjak dendam tak sudah, bisa lihat yg di pakai sultan di uang 1 ringgit malaysia.
LikeLike
Suku Melayu yg saya tahu juga ada di Kalimantan. Apakah pakaian adatnya termasuk Tanjak-nya sama ya?
LikeLike
Yaa lebih tepatnya Kalimantan Barat yg didominasi oleh 2 suku besar yaitu suku Dayak dan suku Melayu. Kalau pakaian adatnya suku melayu nya sama dgn suku melayu pd umumnya. Sedangkan kalimantan utara,tengah, selatan dan timur berbeda. Hanya di kalbar yg ada suku melayunya
.
LikeLike
Bener-bener menambanh wawasan. Terima kasih sharingnya.
LikeLiked by 1 person
Thanks tulisannya..menambah wawasan budaya Melayu. Kalo cowok pake tanjak, kalo cewek apaan bang?
LikeLike
Kalo cwe namanya sunting utk di kepala. Ntr next gw tulis ttg yg cwe nya yaaak 😁
LikeLike
aku baru tahu tanjak. bagus betul motif kainnya dan ada tatacara melipatnya. tulisannya bagus Mas mengangkat budaya. Keep writing and cheer up
LikeLike
Thanks 😉😉😉😉
LikeLike
Rancak nian tulisannya Bang.
LikeLike
informasi budaya khas kak Tengku… luar biasa]
terus menulis kekayaan budaya melayu ya kak
LikeLike
Sippp 👍
LikeLike
ku mau donk.. tanjaknya… boleh ndak awak pakai?
LikeLike
Boleh donk. 😁
LikeLike
Nice info
LikeLike
Baru tau ternyata cara pakainya pun ada kaidahnya 2 jari diatas alis dan simpul diatas telinga kanan. Nice info kak.. menambah pengetahuan.. 👍👍
LikeLike
Informatif banget tulisan dan fotonya. Jadi makin takjub sama budaya-budaya yang beraneka ragam.
LikeLike
Jadi pengen belajar bahasa melayu, biar bisa bikin pantun yang banyak Hahaha.
Thanks for info yaa.
LikeLiked by 1 person
😂😂😂😂😂 jom bepantun
LikeLike
kalau yang lain mau belajar.. saya mau minta dibawain aja ahhh .. hehehehe
LikeLike
Haha sini laaa main ke dumai bg. Lg ada acara MTQ se riau ni di dumai
LikeLike
Baru tau kalo tanjak ada ketentuan-ketentuannya. Nambah wawasan ini. Biasanya tau tanjak pas udah di pakai doank, kirain udah dibentuk tinggal di pakai seperti blankon.
LikeLike
Tanjak hanya untuk lelaki ya bang, kalo buat wanita yang lebar trus kayak ada 2 tanduk itu bukan ya?
LikeLike
Ya hanya utk cwo. Kalo cwe yg biasa di pakai pas nikah namanya Sunting melayu
LikeLike
pantun2 di paragraph aakhir bikin salah fokus. hhe
baru tau itu ikat kpla kaya gitu namanya tanjak
LikeLike
Nambah wawasan bgt nih ttg kearifan lokal.. Mantab
LikeLike
Budaya Indonesia kaya banget ya kak. Dari Tanjak aja bisa ada macam-macam bentuk. Ditunggu kak tulisan untuk aksesoris perempuan Melayu.
LikeLiked by 2 people